Bahaya BPA Untuk Tubuh
Bahaya! Beginilah BPA (Bisphenol A) Masuk dan Merusak Tubuh Anda
BPA merupakan zat kimia industri yang
bisa menyelinap ke dalam makanan dan minuman anda. Seperti yang selalu
dikatakan oleh para ahli kesehatan, kita sebagai manusia haruslah selalu menghindari
makanan yang mengandung zat kimia berbahaya, baik itu secara disengaja maupun
tidak disengaja.
Tapi sayangnya, BPA bisa ada di dalam
makanan yang kita makan sehari-hari, bahkan tanpa anda sadari.
Bisphenol A atau disingkat BPA merupakan
senyawa atau zat kimia yang selalu ditambahkan ke dalam produk-produk komersial
termasuk wadah makanan dan produk higienis. Pertama kali ditemukan pada tahun
1890-an, para ahli kimia kemudian menyadari bahwa zat kimia ini bisa dicampur
dengan senyawa lain untuk menghasilkan plastik yang kuat anda tangguh di tahun
1950-an.
Alhasil di zaman sekarang, banyak
sekali jenis produk plastik yang mengandung BPA dimulai dari wadah makanan,
botol bayi, hingga berbagai macam makanan kalengan. BPA juga seringkali
digunakan untuk membuat resin epoksi, yang mana disebarkan pada lapisan dalam
wadah makanan kaleng agar logam tidak berkarat dan pecah.
Adapun beberapa produk yang
mengandung BPA diantaranya:
Ø
Barang
yang dikemas dalam wadah plastik
Ø
Makanan
kalengan
Ø
Perlengkapan
mandi
Ø
Produk
kebersihan feminim
Ø
CD
dan DVD
Ø
Elektronik
rumah tangga
Ø
Lensa
kacamata
Ø
Peralatan
olahraga
Ø
Dll
Perlu dicatat pula bahwa produk bebas
BPA juga bisa mengandung pengganti dari zat tersebut, seperti bisphenol-S (BPS)
atau bisphenol-F (BPF). Tetapi efek dari BPS dan BPF masih sama berbahayanya
dengan BPA.
Bahkan konsentrasi kecil dari BPS dan
BPF saja sudah bisa mengganggu fungsi dari sel-sel anda layaknya BPA. Beberapa
produk plastik dengan tanda “daur ulang” beserta angka 3 dan 7, atau dengan
kata “PC” kemungkinan besar mengandung salah satu dari BPA, BPS, atau BPF.
Cara BPA Menyelinap ke Dalam Tubuh
Sumber utama dari paparan BPA bisa datang dari makanan dan minuman yang anda konsumsi. Hal ini karena ketika wadah makanan dibuat, tidak semua BPA masuk ke dalam produk tersebut. Kondisi ini memungkinkan sebagian darinya terlepas dan bercampur dengan isi wadah (makanan atau minuman) tersebut.
Seperti contohnya, dalam sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa kadar BPA dalam urin menurun sebanyak 66% setelah seseorang menghindari makanan kemasan selama 3 hari.
Berbeda dengan seseorang yang mengkonsumsi sup kalengan selama 5 hari berturut-turut, dimana menunjukkan bahwa kadar BPA dalam urinnya meningkat hingga 1221%.
Setelah masuk ke dalam tubuh, BPA
tersebut akan meniru struktur dan fungsi dari hormon estrogen, sehingga BPA
akan mengikat reseptor estrogen dan mempengaruhi proses tubuh seperti
pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, kadar energi, dan reproduksi.
Selain itu, BPA juga bisa berinteraksi dengan reseptor hormon lainnya, seperti yang terjadi pada tiroid anda sehingga membuat fungsinya meningkat secara drastis.
Tubuh anda pun sangatlah sensitif
terhadap perubahan kadar hormon tersebut, sehingga akan mempengaruhi kesehatan
tubuh anda secara keseluruhan.
Efek BPA Dalam Tubuh
Dikarenakan zat kimia sendiri
sangatlah berbahaya jika masuk ke dalam tubuh, maka BPA pun bisa menempatkan
anda berbagai macam resiko kesehatan jika terus menerus dikonsumsi, terutama
dalam jumlah yang besar.
Adapun beberapa resiko kesehatan yang
bisa anda derita diantaranya:
Menyebabkan
Ketidaksuburan
BPA dalam tubuh dapat mempengaruhi aspek kesuburan anda, baik untuk pria maupun wanita. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita yang selalu mengalami keguguran cenderung memiliki 3 kali lebih banyak BPA di dalam darah mereka dibandingkan dengan wanita yang berhasil melahirkan bayi secara lancar.
Penelitian lainnya pun menunjukkan
bahwa pria dengan kadar BPA tinggi dalam tubuhnya cenderung memiliki 3-4 kali
lebih sedikit konsentrasi sperma sehingga kecil kemungkinan memiliki keturunan.
Memiliki
Efek Negatif Terhadap Bayi
Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terlahir dari seorang ibu yang telah terpapar BPA lebih mungkin memiliki berat badan rendah sebanyak 0,2 kg dibandingkan dengan bayi normal.
Anak-anak yang terlahir dari orang
tua dengan BPA juga lebih cenderung memiliki jarak anus dan genitalia yang
lebih pendek, yang kemudian bisa menunjukkan efek hormonal BPA selama perkembangannya.
Tak hanya itu saja, anak-anak tersebut berpotensi memiliki sifat yang hiperaktif, cemas, dan depresi. Bahkan disebutkan pula bahwa anak-anak tersebut terlihat 1,5 kali lebih emosional dan 1,1 kali lebih agresif dibandingkan dengan anak-anak yang terlahir dari ibu dengan kadar BPA rendah.
Artinya, paparan BPA juga sangatlah
berbahaya bagi anak-anak sehingga sangat penting bagi anda untuk selalu
mengurangi asupan makanan atau jajanan yang terbuat dari plastik dengan BPA. Bahkan
nantinya, BPA tersebut bisa mengganggu perkembangan jaringan prostat dan
payudara dengan berbagai macam cara sehingga meningkatkan resiko terkena
kanker.
Menyebabkan
Penyakit Jantung dan Diabetes Tipe-2
Penelitian terhadap manusia menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar BPA tinggi lebih beresiko terkena tekanan darah tinggi sebanyak 27% hingga 135%.
Ulasan dari Amerika pun yang melibatkan 1455 orang menunjukkan bahwa kadar BPA tinggi bisa meningkatkan resiko penyakit jantung sebanyak 18-63% dan resiko diabetes sebanyak 21-60%.
Salah satu efeknya yang paling fatal
adalah ketika BPA tersebut mulai mempengaruhi tubuh anda terhadap insulin,
sehingga berpotensi terkena resistensi insulin, yaitu faktor kunci seseorang
terkena sindrom metabolik dan diabetes tipe-2.
Lihat Juga: Manfaat dan Bahaya Sushi
Meningkatkan
Resiko Obesitas
Obesitas berada satu tingkat lebih
parah daripada overweight, sehingga
bisa lebih parah jika dibiarkan karena dapat mengundang berbagai macam penyakit
mematikan. Kondisi ini bisa diperparah jika anda senang mengkonsumsi makanan
yang dikemas dengan menggunakan BPA.
Faktanya, kebanyakan wanita yang menderita obesitas memiliki kadar BPA 47% lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang memiliki berat badan normal. Sebaliknya, mereka yang memiliki kadar BPA tinggi lebih beresiko terkena obesitas sebanyak 50-85% dan 59% lebih mungkin memiliki lingkar pinggang yang lebar. Tentunya, lingkaran setan pun akan terjadi di sini.
BPA Bisa Berpotensi Mendatangkan
Penyakit
Selain dari gangguan diatas, terdapat
pula beberapa penyakit akibat BPA yang secara spesifik telah kami rangkum di
bawah ini, diantaranya:
Ø
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS). Kadar BPA terlihat lebih tinggi
pada wanita yang tengah menderita PCOS, dibandingkan dengan wanita yang tanpa
PCOS.
Ø
Kelahiran Prematur. Wanita yang memiliki kadar BPA tinggi
selama masa kehamilan beresiko mengalami kelahiran prematur hingga sebanyak
91%.
Ø
Asma. Bayi yang lahir dari seorang ibu
yang terkena BPA, atau bayi yang terpapar BPA tingkat tinggi sebelum usia 6
bulan lebih mungkin beresiko terkena asma hingga 130%.
Ø
Penyakit Hati. Tingkat BPA yang lebih tinggi juga
telah terkait dengan resiko kadar enzim hati yang abnormal hingga 29%.
Ø
Mengganggu Fungsi Imunitas. Tingkat BPA tinggi dapat berkontribusi
pada fungsi kekebalan tubuh anda, sehingga akan sering dan mudah terkena
penyakit akibat serangan virus dan bakteri.
Ø
Mengganggu Fungsi Otak. Ada mitos bahwa mengkonsumsi
terlalu banyak snack atau makanan ringan bisa membuat seseorang bodoh. Kemungkinan
besar mitos tersebut didasarkan pada paparan BPA akibat kemasannya tersebut. BPA
bisa membuat hilangnya koneksi antar sel otak di dalam kepala seseorang.
Agar anda selalu terhindar dari paparan BPA, pastikan anda untuk mengurangi porsi atau bahkan menghindari mengkonsumsi makanan kalengan, minum dari gelas kaca (bukan botol plastik), menghindari kebiasaan menggigit barang yang terbuat dari plastik, dan hindari memasukkan bahan plasik ke dalam microwave.
Baca juga:
No comments for "Bahaya BPA Untuk Tubuh"
Post a Comment